Dahulunya merupakan rumah dari seorang impresionis Belgia Adrian Jean Le Mayeur, dimana museum ini didedikasikan untuk hasil kerjanya. Le Mayeur datang ke Bali pada tahun 1932 dan secepatnya membenamkan diri pada kebudayaan Pulau Bali, dan menikahi seorang penari Legong Bali terkenal. Sebagian rumahnya berdiri sebagaimana mestinya saat Beliau meninggal pada tahun 1958, dan terlepas dari hasil kerjanya, pengunjung dapat mendapatkan penglihatan bagaimana rasanya menjadi ekspat pertama di Bali. Seluruh tempat ini membutuhkan pemeliharaan, namun ini menjadi pengingat bagi salah satu harta karun tersembunyi Bali.